0pera toto

liga sarana365 - Ekonomi Inggris Berantakan, Jumlah Pejudi Malah Meningkat Tajam, kok Bisa?

2024-10-09 03:21:52

liga sarana365,game penghasil dana 2023,liga sarana365
JPNN.com » Internasional » Eropa » Ekonomi Inggris Berantakan, Jumlah Pejudi Malah Meningkat Tajam, kok Bisa?

Ekonomi Inggris Berantakan, Jumlah Pejudi Malah Meningkat Tajam, kok Bisa?

Kamis, 23 Juni 2022 – 23:10 WIB Ekonomi Inggris Berantakan, Jumlah Pejudi Malah Meningkat Tajam, kok Bisa?Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comSeorang wanita memegang uang kertas poundsterling Inggris dalam foto ilustrasi yang dibuat pada 30 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as)

jpnn.com, LONDON - Melonjaknya biaya hidup mendorong sebagian warga Inggris untuk berjudi dan berinvestasi di mata uang kripto sebagai upaya mencukupi kebutuhan, kata lembaga sosial yang menangani pecandu judi, Kamis.

Menurut GamCare, pihaknya banyak menerima telepon dari penerima bantuan sosial yang berjudi dan berharap menang agar bisa menutupi kebutuhan, tetapi mereka kalah taruhan.

Lembaga itu melaporkan beberapa orang yang telah pulih dari kecanduan kini berjudi lagi karena tekanan finansial.

Baca Juga:
  • Pengedar Judi Togel di Lebak Diringkus Polisi, Pelaku Lain Masuk DPO

Masyarakat di Inggris, salah satu dari tujuh negara maju dalam G7, tengah menghadapi tingginya angka inflasi yang mencapai 9,1 persen pada Mei, rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Bank sentral Inggris, Bank of England, telah memperingatkan bahwa inflasi dapat menembus angka 11 persen pada Oktober.

Sebuah survei dengan 4.000 lebih responden oleh GamCare dan dirilis pada Kamis menunjukkan 46 persen di antaranya mengaku khawatir dengan kondisi keuangan mereka.

Baca Juga:
  • Lama Menganggur dan Kecanduan Judi Online, Mbak Puji Nekat Berbuat Terlarang

Lebih dari separuh responden mengaku telah berjudi dalam 12 bulan terakhir dan sebagian besar dari mereka kehilangan uang.

"Para penasihat di layanan bantuan kami mendengarkan bahwa biaya hidup sedang mempengaruhi perilaku berjudi, khususnya di kalangan mereka yang telah pulih (dari kecanduan)," kata Anna Hemmings, kepala eksekutif GamCare.