Puluhan siswa sekolah senilegendaris SMM Yogyakarta atau SMKN 2 Kasihan terlibat dalam pagelaran konser musikal yang diproduksi oleh Happy Salma dan dibintangi Sherina juga Mawar de Jongh.

Konser bertajuk Memeluk Mimpi-mimpi itu digelar pada Kamis (25/4) yang menampilkan 57 siswa SMM Yogyakarta untuk bagian orkestra, 36 siswa untuk paduan suara, 5 siswa untuk pemain musik lobby, dan 14 guru sekolah Putri Ariani itu.

Lihat Juga : Sutradara dan Penulis Rusia Dicap Teroris karena Pementasannya Sendiri

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertunjukan ini menampilkan proses seseorang memiliki kesempatan 'merdeka' untuk menggapai impiannya. Selain itu, konser ini mencoba menyampaikan pesan apapun yang ditekuni tidak akan sia-sia dan kegagalan dapat dijadikan pembelajaran serta motivasi dalam menggapai mimpi.

Konser musikal ini juga dibalut lagu-lagu klasik yang jadi kekuatan utama SMM Yogyakarya. Lagu-lagu tersebut ditafsir ulang dan dibangun narasi cerita yang mengelilinginya. Selain itu, ada syair dari sastra Indonesia, dan suasana Yogyakarta sebagai latar tempat.

Konser musikal bertajuk Memeluk Mimpi-mimpi digelar pada Kamis (25/4) di Taman Ismail Marzuki Jakarta dan menampilkan 57 siswa SMM Yogyakarta untuk bagian orkestra, 36 siswa untuk paduan suara, 5 siswa untuk pemain musik lobby, dan 14 guru sekolah Putri Ariani itu. (Yose Riandi/Titimangsa)

Selain para siswa dan guru SMM Yogyakarta, konser musikal ini juga berkolaborasi dengan sejumlah aktor lainnya, seperti Danu Kusuma, Sherina Munaf, Nyoman Paul, dan Mawar De Jongh. Mereka berperan sebagai tokoh utama dan menampilkan kebolehan bernyanyi.

Sementara itu, Happy Salma dan Ario Bayu berperan sebagai narator. Selain itu, konser ini turut menampilkan Isyana Sarasvati dan Heny Janawati sebagai bintang tamu.

"Dalam penanggalan Jawa, 72 tahun, sejak SMM Yogyakarta berdiri hingga 2024 ini, artinya tepat 9 windu. Akhirnya kami sepakat memilih angka 9 sebagai simbol jumlah pembabakan," kata Wawan Sofwan, sutradara pertunjukan ini dalam pernyataannya.

"Tantangan bagi kami adalah bagaimana mengemas sebuah persembahan orkestra yang serius dengan balutan pertunjukan yang bisa diterima oleh seluruh kalangan," lanjutnya.

Rangga Djoned selaku direktur kreatif menyebut produksi konser ini bermula dari bakat para siswa SMM Yogyakarta yang ia akui "luar biasa" dalam musikalitas.

Puluhan siswa sekolah seni legendaris SMM Yogyakarta atau SMKN 2 Kasihan terlibat dalam pagelaran konser musikal yang diproduksi oleh Happy Salma dan dibintangi Sherina juga Mawar de Jongh. (Yose Riandi/Titimangsa)

"Saya sebagai direktur kreatif bersama Happy Salma berkolaborasi bagaimana alunan-alunan indah ini bisa bercerita, bermimpi, dan akhirnya bergerak menjadi sebuah kehidupan," kata Rangga.

"'Memasak' sebuah konser musikal selalu menyenangkan dan penuh eksplorasi membutuhkan banyak 'bumbu' untuk menciptakan rasa yang nikmat di mana elemen berbagai seni bertemu menciptakan sebuah keindahan dan harmoni tak hanya dilihat namun juga terasa sampai ke hati," lanjutnya.

SMK Negeri 2 Kasihan atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta dibangun atas inisiatif masyarakat musik dan budayawan, khususnya dari Kraton Yogyakarta.

Pengesahan sekolah ini oleh pemerintah terjadi pada 1 Januari 1952 yang menyatakan telah didirikan Sekolah Musik dengan nama Sekolah Musik Indonesia (SMIND) di bawah Bagian Kesenian, Direktorat Kebudayaan yang ditandatangani Menteri Pendidikan kala itu, Mr. Wongso Negoro

"SMKN 2 Kasihan adalah contoh unik dari pendidikan yang menggabungkan nilai kesenimanan dengan keterampilan teknis di mana para murid juga dipersiapkan untuk berkancah di dunia industri musik," kata Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam pernyataannya.

"Melalui pertunjukan ini, adik-adik murid SMKN 2 Kasihan memperoleh pengalaman langsung mengenai proses penggarapan sebuah pertunjukan musikal, mulai dari kerja artistik sampai kerja manajemen yang dilakukan secara profesional." lanjutnya.