0pera toto

probet 88 - Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau

2024-10-06 14:12:31

probet 88,maryland midday live draw,probet 88
JPNN.com » Nasional » Lingkungan » Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau

Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau

Kamis, 25 April 2024 – 20:04 WIB Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi HijauFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan soal pentingnya pembangunan berkelanjutan menuju ekonomi hijau. Foto: dok Kemendagri

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan soal pentingnya pembangunan berkelanjutan menuju ekonomi hijau.

Hal itu disampaikan Mendagri Tito saat memimpin Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (25/4/2024).

“Tema yang dipilih tahun ini tentang ekonomi hijau dan berkelanjutan, ramah lingkungan yang merupakan tekad kami untuk memperkokoh komitmen, tanggung jawab, dan kesadaran pemerintah termasuk pemerintah daerah akan amanah untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan Indonesia,” kata Mendagri.

Baca Juga:
  • Gandeng Koso Nippon, BSKDN Kemendagri Harap Daerah Terapkan Review Program

Dia menjelaskan pemilihan tema tersebut bertujuan untuk mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan sekaligus menciptakan pembangunan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Ini mengingat bahaya serius yang akan dihadapi di masa depan akibat perubahan lingkungan.

Di tingkat internasional juga disepakati sejumlah perjanjian tentang mitigasi, adaptasi, dan skema pembiayaan dalam merespons perubahan iklim.

Baca Juga:
  • PKS Minta Mendagri Tidak Picu Polemik

Oleh karena itu, Indonesia perlu turut memperhatikan dan turut serta dalam gerakan tersebut.

“Perjalanan kebijakan otonomi daerah selama lebih dari seperempat abad, yaitu 28 tahun merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk melakukan evaluasi dan koreksi,” jelasnya.