0pera toto

7meter fun - Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial

2024-10-09 04:10:45

7meter fun,sang muliatoto,7meter fun
JPNN.com » Internasional » Eropa » Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial

Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media Sosial

Kamis, 15 Agustus 2024 – 15:58 WIB Dampak Kerusuhan, Inggris Bakal Perketat Sensor Konten Media SosialFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIlustrasi unggahan media sosial. Foto: ilustrasi/ Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LONDON - Pemerintah Inggris akan memperketat undang-undang untuk membatasi distribusi konten ilegal di internet menyusul kerusuhan yang terjadi di negara itu, lapor CNBC, mengutip dua sumber di sektor industri tersebut.

Undang-undang Keamanan Online diberlakukan di Inggris pada Oktober 2023, yang mewajibkan perusahaan teknologi untuk menghapus konten ilegal dan berbahaya dari platform mereka.

Jika persyaratan tidak dipenuhi, perusahaan dapat didenda oleh regulator media Ofcom, dan para manajer senior perusahaan itu dapat dipenjara.

Baca Juga:
  • Hari Ini Final Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat Nasional 2024 SLTA

Pembahasan tentang kemungkinan revisi undang-undang tersebut sedang berlangsung dengan latar belakang pernyataan yang dibuat oleh pengusaha Amerika Serikat Elon Musk mengenai situasi di negara tersebut.

Musk berkata di X: "Perang saudara tidak bisa dihindari." Namun, juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa pernyataan Musk tidak berdasar.

Kerusuhan di Inggris bermula usai terjadinya insiden penikaman yang menewaskan tiga anak-anak dan melukai beberapa lainnya di sebuah klub malam di Southport pada 29 Juli.

Baca Juga:
  • Warga Inggris Ditangkap Polisi Gegara Meneror Sopir Bus Muslim

Polisi kemudian menahan seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan mendakwanya dengan 3 tuduhan pembunuhan dan 10 percobaan pembunuhan.

Sebagian besar warga Inggris bereaksi atas serangan tersebut dengan aksi protes, yang berubah menjadi bentrokan dengan polisi dan kericuhan setelah adanya unggahan tanpa dasar yang menyebutkan bahwa pelaku penikaman merupakan seorang imigran.