0pera toto

mimpi pindah rumah pertanda apa - Kombes Sigit: Personel Polda Sumsel Terlibat Politik Praktis Bakal Ditindak Tegas

2024-10-06 11:28:51

mimpi pindah rumah pertanda apa,erek tuan tanah,mimpi pindah rumah pertanda apa
JPNN.com » Daerah » Sumsel » Kombes Sigit: Personel Polda Sumsel Terlibat Politik Praktis Bakal Ditindak Tegas

Kombes Sigit: Personel Polda Sumsel Terlibat Politik Praktis Bakal Ditindak Tegas

Senin, 12 Agustus 2024 – 15:25 WIB Kombes Sigit: Personel Polda Sumsel Terlibat Politik Praktis Bakal Ditindak TegasFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPenata Kebijakan Kapolri Madya Polda Sumsel Kombes Pol Sigit Adiwuryanto saat memimpin apel pagi di halaman Mapolda Sumsel. Senin (12/8/2024). Foto: Dokumen Polda Sumsel for JPNN.com.

jpnn.com - PALEMBANG- Penata Kebijakan Kapolri Madya (PKKM) Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Kombes Sigit Adiwuryanto mengatakan bahwa anggota Polri, khususnya Polda Sumsel, harus bersikap netral menjelang Pilkada 2024.

Menurut dia, sikap netral itu ditunjukkan dengan tidak memihak atau memberikan dukungan kepada salah satu calon, tak memberi fasilitas, arahan, serta tanggapan.

“Jika ditemukan adanya personel Polda Sumsel jajaran yang terlibat dalam pemilu, politik praktis, maka akan dilakukan penindakan sesuai aturan yang berlaku, dan akan berurusan dengan Bidpropam Polda Sumsel," kata Kombes Sigit saat memimpin apel pagi di halaman Mapolda Sumsel, Senin (12/8).

Baca Juga:
  • Juaini Taofik ke PPPK: Hati-Hati Menjelang Pilkada, Jangan Masuk ke Politik Praktis

Kombes Sigit menjelaskan bahwa menjelang Pilkada 2024, pihaknya juga akan menggelar

kegiatan Operasi Mantap Praja (OMP) Musi 2024 yang dimulai pada 24 Agustus 2024.

"Sabtu nanti OMP akan digelar, " jelas Kombes Sigit.

Baca Juga:
  • Totok Hariyono Minta Ada Evaluasi Menyeluruh Proses Penyelesaian Sengketa Pemilu

Mantan Wadirlantas Polda Sumsel itu mengimbau kepada seluruh personel untuk menciptakan cooling system, dengan menyebarkan informasi-informasi kepolisian terkait keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat.

"Hal ini untuk mencegah isu hoaks, isu SARA, propaganda, yang dapat mengganggu ketenteraman dan kerukunan masyarakat antarumat beragama," ungkapnya