The Garfield Movie dihujani penilaian buruk dari para kritikus film internasional. Film animasi itu dinilai gagal menyuguhkan cerita yang menghibur bagi anak-anak.

Bahkan, film yang terinspirasi dari komik strip garapan Jim Davis itu mendapat skor jeblok di laman agregator Rotten Tomatoes.

Lihat Juga : Sinopsis The Garfield Movie, Petualangan Si Oyen Pemalas dengan Ayah

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar komentar pedas para kritikus ditujukan kepada muatan cerita The Garfield Movie. Film itu dinilai dikemas dengan cara yang tanggung, baik secara cerita, referensi, hingga suguhan komedi.

Nell Minow, kritikus film, menilai film ini terlalu misterius bagi anak-anak. Namun, ia juga merasa The Garfield Movie punya komedi yang cocok untuk orang tua.

[Gambas:Video CNN]

Hal serupa diutarakan kritikus The Hollywood Reporter, Frank Scheck. Ia menilai film itu gagal menghibur anak-anak dan orang dewasa meski punya referensi gaul, seperti Top Gun hingga Mission: Impossible.

"Ada unsur-unsur yang terlalu misterius atau meresahkan bagi anak-anak, tetapi punya nilai komedi khusus bagi orang dewasa," ujar Nell Minow dari RogerEbert.com pada Jumat (24/5).

"Tidak satu pun referensi meta ini bakal menghibur penonton anak-anak, tetapi juga tidak menghibur orang dewasa yang menemani mereka," ungkap Scheck.

Sejumlah kritikus juga bertanya-tanya soal substansi The Garfield Movie dalam semesta kucing oranye ikonis tersebut. Kate Erbland dari indieWire menilai film ini tidak punya landasan yang kuat.

Bahkan, beberapa kritikus menyinggung film itu menggunakan makanan favorit Garfield, lasagna. Amy Nicholson dari Washington Post menganggap The Garfield Movie tidak punya lapisan seperti lasagna.

Kritikus San Francisco Chronicle, Zaki Hasan, juga mengibaratkan film itu bagai senampan lasagna basi yang coba dihangatkan lagi.

Beberapa kritikus menyinggung film itu menggunakan makanan favorit Garfield, lasagna. Amy Nicholson dari Washington Post menganggap The Garfield Movie tidak punya lapisan seperti lasagna.(Photo by DNEG Animation - © 2023 Project G Productions, LLC via IMDb)

"Apakah ini film anak-anak atau promosi suatu produk? Dan kalau yang kedua, promosi untuk apa? Semoga tidak ada lagi film seperti ini," ungkap Kate Erbland dari indieWire.

"Berbeda dengan lasagna, Garfield si kucing ini tidak memiliki lapisan," beber Nicholson.

"The Garfield Movie bagai nampan lasagna basi yang dipanaskan kembali," tulis Zaki Hasan dari San Francisco Chronicle.

Namun, masih ada segelintir kritikus yang mengapresiasi karya Mark Dindal tersebut. Thelma Adams, kritikus dari AARP Movie for Grownups, menilai The Garfield Movie layak ditonton semua anggota keluarga.

Lihat Juga : Review Film: Furiosa, A Mad Max Saga

Wendy Lee Szanny dari The Movie Couple juga menilai The Garfield Movie dengan nuansa positif. Ia merasa film tersebut benar-benar lucu dan menggemaskan.

"Ini adalah tontonan yang tidak berbahaya dan tetap menyenangkan, sebuah film ramah anak untuk seluruh keluarga," ungkap Thelma Adams.

"Menurut saya film ini benar-benar gemas, mengharukan, dan sangat lucu. Film segala usia yang bagus," ujar Szanny.

The Garfield Movie terinspirasi dari komik strip sang kucing oranye karya kartunis Jim Davis. Film tersebut diarahkan Mark Dindal dengan naskah ditulis Paul A Kaplan, Mark Torgove, dan David Reynolds.

Suara karakter-karakter film animasi itu juga diisi oleh Hannah Waddingham, Ving Rhames, Nicholas Hoult, Cecily Kuat, Brett Goldstein, Bowen Yang, dan Snoop Dogg.

Sebelum film terbaru itu tayang, karakter Garfield telah diangkat ke layar lebar lewat film Garfield: The Movie (2004), Garfield: A Tail of Two Kitties (2006).

Karakter kucing oranye ini juga tampil dalam trilogi Garfield Gets Real (2007), Garfield Fun Fest (2008), dan Garfield's Pet Force (2009).

Selain itu, Garfield juga telah menghiasi televisi sejak tahun 1982 dalam series Here Comes Garfield (1982) hingga Garfield Gets a Life (1991).

Film untuk semua umur ini tayang di seluruh jaringan bioskop di Indonesia sejak 23 Mei.

[Gambas:Youtube]