0pera toto

angka togel laba-laba - 64 Orang Asli Papua Ikuti Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur

2024-10-06 14:02:50

angka togel laba-laba,liga wanita meksiko,angka togel laba-laba
JPNN.com » Nasional » Humaniora » 64 Orang Asli Papua Ikuti Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur

64 Orang Asli Papua Ikuti Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan Timur

Senin, 12 Agustus 2024 – 18:24 WIB 64 Orang Asli Papua Ikuti Pendidikan Tamtama di SPN Polda Kalimantan TimurFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comAs SDM Polri Irjen Dedi Prasetyo memberikan arahan kepada siswa SPN Polda Kaltim. Dok: Humas Polri.

jpnn.com, BALIKPAPAN - Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Dedi Prasetyo meninjau kegiatan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kalimantan Timur (Kaltim), Senin (12/8)

Dalam arahannya, Irjen Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.

"Kalian berada di sini untuk menjadi abdi negara dan melayani masyarakat. Jalanilah pendidikan dengan sebaik-baiknya agar nanti menjadi polisi yang profesional. Buatlah orangtua kalian bangga," ujar Dedi dalam siaran persnya, Senin (12/8).

Baca Juga:
  • Revisi UU Otsus Papua Sangat Penting Bagi Kesejahteraan OAP

Irjen Dedi Prasetyo menambahkan bahwa siswa dari Polda Papua dan Polda Papua Barat harus membaur dengan siswa dari Polda Kaltim, begitu juga sebaliknya.

"Di sini tidak ada yang anak Papua, Papua Barat atau Kalimantan Timur. Kalian semua adalah anak-anak Indonesia yang beberapa bulan lagi akan menjadi polisi tangguh dan siap melayani masyarakat,” kata Dedi.

Total siswa yang menjalani pendidikan di SPN Polda Kaltim sebanyak 709 siswa.

Baca Juga:
  • Kabar Gembira untuk OAP soal Pengisian ASN di 3 Provinsi Pemekaran Papua

Sebanyak 83 siswa berasal dari provinsi Papua, dengan rincian 58 siswa merupakan orang asli Papua (OAP) dan 25 lagi merupakan siswa non OAP.

Polda Papua Barat juga mengirimkan 33 siswanya ke SPN Polda Kaltim, dengan rincian delapan siswa merupakan orang asli Papua barat dan 25 adalah non-OAP.