0pera toto

si naga 123 - Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga

2024-10-06 16:09:58

si naga 123,nomor punggung mbappe,si naga 123
JPNN.com » Ekonomi » Industri » Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga

Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga

Jumat, 05 April 2024 – 11:11 WIB Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di PurbalinggaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKepala Kantor Bea Cukai Purwokerto Agung Saptono melakukan kunjungan ke Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga pada Jumat (22/3). Foto: Dokumentasi Humas Bea Cukai

jpnn.com, PURBALINGGA - Bea Cukai Purwokerto menunjukkan komitmennya dalam mendorong pengembangan industri hasil tembakau di Purbalingga.

Wujud komitmen tersebut antara lain melalui jalinan kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga.

Kerja sama tersebut terjalin lewat kunjungan Kepala Kantor Bea Cukai Purwokerto Agung Saptono ke Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga pada Jumat (22/3) lalu.

Baca Juga:
  • Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat untuk PT Mahasu Bugel Logistik

Dikatakan Agung, pihaknya tengah berupaya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam hal ini Dinas Pertanian untuk menggalakkan asistensi kepada para pelaku industri hasil tembakau.

"Kami ingin mengembalikan masa keemasan dan mengembangkan potensi tembakau di Purbalingga," ujar Agung dalam keterangan resminya, Jumat (5/4).

Diketahui, tembakau Purbalingga telah kondang sejak masa penjajahan Belanda.

Baca Juga:
  • Bea Cukai Yogyakarta Sosialisasikan Ketentuan Cukai untuk Rokok dan Minuman Berpemanis

Bahkan, kualitasnya yang premium menjadikan tembakau Purbalingga sebagai bahan pembungkus cerutu nomor wahid di belahan Eropa.

Berdasarkan sejarah, sektor perkebunan tembakau adalah salah satu sektor perkebunan yang merupakan tanaman asli Purbalingga yang dibudidayakan oleh leluhur di lereng Gunung Slamet.