0pera toto

tvbersama. cc - Machica Mochtar Jemput Anak yang Ditangkap Polisi kala Demo DPR

2024-10-08 23:53:53

tvbersama. cc,contoh hadits qudsi,tvbersama. ccJakarta, CNN Indonesia--

Machica Mochtar datang ke Polda Metro Jaya untuk menjemput anaknya, Iqbal Ramadhan, yang ditangkap oleh kepolisian saat berdemo di depan Gedung DPR pada Kamis (22/8).

Selain ditangkap, Iqbal Ramadhan yang merupakan staf LBH Jakarta juga disebut mendapatkan tindakan kekerasan hingga mengalami patah hidung. Hal ini juga dikisahkan oleh Machica.

Lihat Juga :
Hidung Staf LBH Jakarta Patah Dihajar Sepatu Lars Aparat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Machica mengatakan anaknya itu sempat menghubungi penyanyi lawas tersebut semalam pada pukul 21.00 WIB dan mengisahkan soal kondisi hidungnya.

"Semalam sempat ditelepon, 'Bunda, keadaanku baik-baik saja.' Terus saya bilang 'Iqbal, kamu di mana? Kamu baik-baik saja?' Dia bilang, 'Pokoknya saya sudah di Polda Bunda,' juga cuma dia bilang hidungnya patah," kata Machica.

[Gambas:Video CNN]



Iqbal Ramadhan diketahui sebagai Asisten Lembaga Hukum (LBH) Jakarta. Ia menjadi satu dari 20 orang yang dilaporkan ditangkap saat demo tolak revisi UU Pilkada depan DPR.

Pilihan Redaksi
  • Tim Advokasi Klaim Dipersulit Dampingi Massa Aksi yang Ditangkap
  • Polisi Tangkap Direktur Lokataru dan Anak Machica Mochtar
  • Polisi Ungkap 112 Pedemo Tolak RUU Pilkada Dibebaskan

Ia ditangkap bersama Direktur Lokataru sekaligus juru bicara Partai Hijau Del Pedro Marhaen dan dibawa ke dalam kompleks DPR dan disebut-sebut dibawa ke Polda Metro Jaya.

"Sudah (coba hubungi polisi). Teman-temannya sudah berkoordinasi dengan saya. Itu kan ada dua yang ditangkap dari Lokataru. Lokataru kan anak saya yang buat itu. Nah itu direkturnya itu. Belum tahu di mana," kata Machica.

Gelombang aksi demonstrasi terjadi di sejumlah daerah termasuk Jakarta pada Kamis (22/8) kemarin. Aksi turun ke jalan tersebut merupakan wujud protes publik atas tindakan DPR dan pemerintah yang hendak mengesahkan RUU Pilkada.

Penanganan aksi tersebut menuai kritik karena polisi disebut menggunakan kekuatan berlebih dan bertindak brutal. Setidaknya sebanyak 301 orang ditangkap dalam aksi demonstrasi tersebut.

Rinciannya berada di Polres Metro Jakarta Pusat sebanyak 108 orang, Polres Metro Jakarta Timur 143 orang, dan Polda Metro Jaya 50 orang.

"Total ada 301 yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (23/8).

(Tim/end)