JAKARTA, KOMPAS.com - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menggelar market soundinguntuk calon investor bidang perumahan di IKN, di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, market sounding kali ini diberikan untuk skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Market soundinguntuk proyek KPBU, public private partnership dalam penyediaan infrastruktur perumahan atas prakarsa badan usaha. Jadi adalah sebuah bentuk unsolicited KPBU," ujar Agung dalam sambutannya.

Adapun KPBU ini terbagi menjadi beberapa skema, seperti Fasilitas Pendukung Penerapan Skema Pendanaan (PPSP) dan Fasilitas Pengembangan Proyek (FPP).

Agung mengatakan bahwa estimasi kebutuhan investasi sektor hunian di IKN adalah sebesar Rp 150 triliun dengan total lahan yang disediakan seluas 600 hektar.

"Jadi kalau tadi kita lihat Rp 350 sekian triliun adalah dari investasi, Rp 250 (triliun) sekian tadi KPBU, Rp 150 (triliun) itu hunian," imbuh Agung.

Baca juga: Warga Terdampak Proyek Bandara VVIP IKN Dapat Ganti Rugi Tahap II

Menurut Agung, minat investasi di sektor hunian sudah sewajarnya besar mengingat kebutuhan yang tinggi dan mekanisme pembiayaan yang aman.

"Dan juga yang sangat clearadalah dari skema KPBU ini mekanisme pembiayaannya ada diatur dalam PP 17 2022 tentang pendanaan," jelas Agung.

Selain skema KPBU, OIKN juga membuka peluang investasi secara langsung atau tanpa kerja sama dengan pemerintah.

Skema direct investment sebelumnya telah diterapkan dalam beberapa proyek di IKN, seperti Hotel Nusantara dan sejumlah rumah sakit yang sudah mulai dibangun saat ini.