0pera toto

data lengkap taiwan - Peringatan! Inggris Terancam Hancur Diterjang Tsunami Asteroid

2024-10-08 22:57:52

data lengkap taiwan,ada kadal masuk rumah pertanda apa,data lengkap taiwan
JPNN.com » Internasional » Eropa » Peringatan! Inggris Terancam Hancur Diterjang Tsunami Asteroid

Peringatan! Inggris Terancam Hancur Diterjang Tsunami Asteroid

Rabu, 01 Juli 2015 – 07:08 WIB Peringatan! Inggris Terancam Hancur Diterjang Tsunami AsteroidFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comIlustrasi.

jpnn.com - INGGRISmenjadi salah satu negara yang terancam hancur karena Tsunami Asteroid. Tsunami ini disebut berisiko menewaskan ribuan orang yang tinggal di dekat pantai.

Ini bukan mengada-ada. Peringatan tersebut diungkap oleh para ilmuwan bertepatan dengan Asteroid Day, 30 Juni.

Tim peneliti dari University of Southampton telah mengembangkan alat yang memprediksi mana asteroid yang mungkin akan jatuh ke Bumi dan apa dampaknya.

Baca Juga:
  • PM Inggris Minta BBC Tak Sebut Kelompok Teror di Irak sebagai Islamic State

Disebutkan, ada sekitar satu juta asteroid di tata surya ini dan 13.000 di antaranya telah ditemukan. Dan dari angka itu, 500 dari asteroid memiliki potensi menyerang bumi.

Satu dari mereka, memiliki potensi untuk menghapus seluruh negeri. Sebuah laporan di tahun 2013 menyebutkan, sebuah asteroid dengan lebar hanya 19 meter yang mendarat di Rusia, telah melukai 1.500 orang.

Namun itu bukan satu-satunya risik. Jika asteroid jatuh ke laut, maka akan memicu tsunami yang bisa menghancurkan bagian besar pantai di seluruh dunia.

Baca Juga:
  • Mengaku Dipaksa Berhubungan Seks Oleh Bosnya, Gadis Swedia Ini Diberikan18 Juta Dolar

Dalam penelitiannya, tim dari Southampton ini menggunakan sebuah software yang mereka beri nama ARMOR. Alat tersebut telah menghitung, bahwa meskipun Inggris tidak berada di jalur tembak dari asteroid yang dikenal berbahaya itu, namun dampaknya akan ada dari Laut Utara atau Samudra Atlantik.

"Ancaman asteroid adalah nyata dan dapat memiliki konsekuensi bencana," kata peneliti Clemens Rumpf, seperti dikutip dari Mirror, Selasa (30/6).